Skip to main content

Motherhood

Sabar.


5 hari menunggu pembukaan

Hari jumat kemarin, tanggal 2 september sampai sekarang  tanggal  5 september saya bolak balik ke bidan karena merasakan ada kontraksi, bidan jaga 1 bilang ada pembukaan 2, bisa jadi, bekas anak pertama. Udah ada lendir. Bidan jaga kedua juga sama bilang seperti itu, bilangnya sudah pembukaan 3 menuju 4,  ada lendir tapi ga ada darah.
Besoknya, hari minggu saya periksa ke bidan prakteknya langsung, sudah ada lendir dan bercak darah, masih pembukaan 2 katanya. Saya disuruh “campur” dulu bu, nanti kalo kontraksinya sudah mulai sering ke sini lagi.
Magribnya saya mulai kontraksi yang lebih banyak dibanding sebelumnya dan ada lendir disertai sedikit darah. Perut menegang. Bidan malah menyuruh lagi untuk pulang, padahal dia ngasih pilihan untuk dicek lagi 4 jam dari magrib. Saya pulang jalan-jalan, naik tangga, pokoknya bergerak, masih merasakan sakit pinggul, perut, selangkangan juga tetap saya lakukan.
Sekarang senin, 5 september, saya masih nunggu, kontraksi masih saya rasakan. Saya tahan-tahan. Sabar......

Si sulung sakit saat emaknya mules-mules
Sabtu subuh, si sulung tiba-tiba, badannya panas, mengeluh sakit perut, ga bisa tidur. Saya yang lagi mules-mules, tetiba teralihkan dengan keadaan si sulung. Maunya perut diusap-usap, sambil peluk, udah gerah karena hamil tua, makin gerah karena si sulung ga mau lepas dari mamahnya.
Sorenya kami ke dokter, si sulung juga ga mau jalan kaki sendiri, ngeluh pusing. Jadi si emak yang lagi hamil besar dan mules-mules ini harus mangku si sulung. Katanya ibu hamil dilarang angkat yang berat-berat. Saya ga tega melihat si sulung harus  jalan kaki. Jadi saya pangku dia. Dokter kasih obat,  besoknya si sulung yang pengen main keluar rumah, saya larang, karena lagi sakit. Mau pipis, minta gendong, ga mau makan,saya kasih madu dan kue-kue saja. Saya ajak minum yang banyak.
Bibir si sulung sudah mulai kering, jadi agak takut kejadian tahun lalu, kena DBD dan tifus. Dia mogok makan dan muntah-muntah,makanya sekarang kami langsung ke dokter dan merayu si sulung agar mau makan dan minum.
Hari minggu, si sulung sudah mulai mau makan bubur dan nasi, dengan berbagai rayuan, dari mainan sampai dipanggil “princess” dan “pinter”. Biarin yang penting dia mau makan dan makan obat.
Hari ini, dia udah ceria lagi dan main sama sodaranya di rumah aja.
Sementara emaknya masih merasakan kontraksi  dari dedenya, yu dek kita ketemuan...

Sabar...

Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d