Skip to main content

Parenting


Apakah mainan si kecil sesuai dengan umurnya?

Saat ini, sebagai orangtua, inginnya anak diberikan mainan-mainan mahal, yang keren, padahal yang mahal belum tentu bagus. Malah salah milih mainan ternyata tidak sesuai usia dan perkembangannya. Semisal kita beli buku cerita untuk anak berumur 2 tahun, apakah kita kasih buku yang hanya ada tulisan saja atau ada ilustrasi kecil dan tak berwarna yang besarnya hanya 5 % dari satu halaman? Tapi kan buku yang gambarnya besar dan berwarna, mahal.
Bagaimana dengan permainan seperti puzzle? Mainan puzzle di-display hampir di semua toko buku, kita cenderung membeli puzzle karakter kesukaan anak kita. Betul kan? Tapi berapa keping Puzzle yang seharusnya diberikan untuk anak sesuai dengan umurnya? 10 keping untuk anak 2 tahun?
Menurut tahap perkembangannya, anak usia 2-3 tahun, hanya bisa membuka halaman buku saja. Artinya, orangtua yang membacakan untuk mereka. Anak-anak tertarik dengan gambar dan suara-suara yang kita hasilkan saat membaca cerita, belum pada isi ceritanya. Maka dari itu, buku untuk anak usia 2-3 tahun, gambarnya besar, tulisannya sedikit. Isi ceritanya sangat sederhana. Menurut tahap perkembangannya, anak usia 2-3 tahun, bisa diberikan minimal 3 keping dan maksimal 4 keping saja.. ih, sayang dong beli mahal-mahal cuma main sedikit. Begitu pemikiran sebagian orangtua ketika membelikan anaknya mainan puzzle.  Pertanyaannya mau kuantitas atau kualitas. Kita inginkan anak kita main kok mamah papahnya yang heboh menghitung untung rugi. Karena bermain buat anak itu kebutuhan loh, ayah bunda, yang harus kita penuhi. Pertanyaan lainnya, main juga bukan sekedar main, tapi main yang sesuai dengan tumbuh kembang anak dan terarah.
Orang tua jaman sekarang sudah melek teknologi, suka baca dan ada modal yaitu keinginan  untuk mewujudkan cita-cita anaknya kelak, menjadi orangtua yang bersinergi untuk membimbing anak tumbuh sesuai umur dan mengeluarkan potensi yang setiap anak miliki. Penulis mengambil dari berbagai sumber dan voilà, ini dia beberapa referensi mainan yang bisa dipersiapkan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Semoga bermanfaat ya ayah bunda!
Jenis Mainan/Rentang Umur
2-3 Tahun dan 3-4 tahun
4-5 Tahun
Variasi mainan
Puzzle
2-3 tahun
Dapat menggunakan benda: memasang puzzle 3 keping

3-4 tahun
Dapat melakukan strategi sederhana untuk memecahkan masalah: menyusun puzzle 5 keping
Dapat memecahkan masalah sederhana: menyusun kepingan puzzel menjadi bentuk utuh (4-6 keping) dan memasang benda sesuai dengan pasangannya.

Untuk anak umur 2-3 tahun, jadikan puzzle permainan dengan halang rintang, berikan 3 ava mat yang disusun agar anak melompat dengan membawa keping puzzle.
Untuk anak usia 3-4 tahun, berikan rintangan yang lebih menantang, naik kursi atau merangkan di bawah meja.
Mainan geometri: tangram, foam bentuk-bentuk geometri
2-3 tahun
Dapat mengenal benda: menyebutkan benda sekitar, menyebutkan berbagai bentuk benda, membedakan warna dasar (merah kuning, biru) dan membedakan konsep  buka-tutup, depan-belakang dan keluar-masuk)

3-4 tahun
Dapat menunjukkan bentuk geometri (lingkaran-segitiga-segiempat) dan membeda-bedakan bentuk geometri.
Dapat mengurutkan pola sederhana berdasarkan warna, bentuk dan ukuran
Dapat mengenal bentuk geometri: mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga dan segiempat) dan menyebutkan benda-benda yang menunjukkan bentuk geometri

Dapat mengenal konsep ruang dan posisi: menyebukan konsep belakang-depan-tengah, atas-bawah, luar-dalam, pertama-terakhir-antara, keluar masuk, maik-turun, maju-mundur


Cara bermain dapat dengan teknik treasure hunt, sembunyikan bentuk geometri dan ajak anak untuk menmukannya, berikan pengenalan bahasa seperti dimanakah kira-kira posisi benda-benda tersebut.

Selain bentuk, juga sediakan benda yang mempunyai warna yang sama, ajaklah anak untuk mengklasifikasinya.
Bola berbagai ukuran dan warna
Dapat memainkan benda menggunakan tangan dan kaki: memasukkan bola ke dalam keranjang dan menangkap  bola besar yang dilambungkan dengan dua tangan.
Dapat mengenal klasifikasi sederhana :  mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak. Misalnya: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll dan menunjuk sebanyak banyaknya benda hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri tertentu

Buatlah permainan menangkap dan melempar bola untuk anak usia 2-3 tahun.

Untuk usian 3-4 tahun, ajaklah anak mengumpulkan bola sesuai warna atau ukurannya.

Untuk anak usia 4-5 tahun, kenalkan anak dengan jenis-jenis bola dan cara menggunakannya: bola bowling, bola sepak, bola basket, bola pingpong, dsb. Ajaklah anak bermain permainan olahraga sederhana.
Block (foam, wooden, lego)
membangun balok dan merobohkannya
Menyusun berbagai bentuk dengan balok
Siapa yang tidak suka lego?
Lego dapat mengasah kreativitas anak, caranya print bentuk-bentuk lego sederhana, ajak anak menirunya, kegiatanini untuk anak usia 4-5 tahun. Untuk usia dibawahnya, ajarkan konsep susun balok, lalu robohkan.
Have fun!
Sumber: checklist indikator perkembangan anak, www.rumahinspirasi.com

Ayah bunda, tunggu posting saya selanjutnya ya...



Artikel ini sebagai artikel perkenalan untuk KEB.. Semoga berkenan.. http://www.catatan-efi.com/

Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d