Skip to main content

Motherhood: Busui Starter Pack



Berbahagialah ibu-ibu muda, kece, smart dan tetap nyusuin baby-nya sampai 2 tahun. Salut!

Pengalaman anak pertama dulu, saat memberi ASI, saya melewatkan waktu-waktu perah ASI di sekolah, jadinya, produksi menurun dan harus ditambah susu formula karena anak ditinggal dalam waktu yang cukup lama, mulai dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Tekad bulat untuk anak kedua ini, harus bisa ngasih ASI sampe 6 bulan dengan bantuan sedikit sufor, syukur-syukur bisa sampai 2 tahun tanpa sufor. Amin.

Tekad ini dibarengi dengan evaluasi menyusui anak pertama, kurangnya waktu di sekolah untuk memeras ASI karena kesibukan kerja dan ternyata pompa ASI yang tidak efektif menjadi penyebabnya. Ini dia pompa ASI yang dulu saya pakai, harganya ga lebih dari 50.000 dan manual memompanya itu lohh.. bikin pegel tangan dan keburu lemes, udah lama mompa, Cuma dapet sedikit.

Selain pompa ASI, dulu juga masalah yang dialami semua mamah baru adalah masalah kejiwaan. Berat.. saat menyusui anak pertama, saya cukup kelelahan, dengan waktu tempuh ke tempat kerja yang jauh, adaptasi awal-awal pernikahan yang belum lancar lah, dari membagi waktu antara suami, anak dan pekerjaan. Alhamdulillah, sekarang sudah mulai smooth, flow-nya.  Hihihi.. di tahun kelima pernikahan kami, dengan sempat ditinggal lagi selama setengah tahun ke luar kota, semakin merekatkan lagi pernikahan kami. Anak kedua ini, hasilnya. Hihihi


OK, cukup sesi curhatnya. Sesuai dengan judulnya, tulisan ini akan membahas Starter Pack Busui Ngantor Ala Mamah Tina. Voila.. les listes!

1.       Breast Pump
Ini yang paling penting, breast pump a.k.a pompa susu. Busui bisa mencoba yang manual atau elektrik. Saya lebih suka manual. Penting diingat untuk memilih handle pompa. Usahakan yang efektif dan enak digenggam dan tidak menyulitkan kita ya.

2.       Bottle/Plastic bag
Ada dua jenis media penyimpanan ASI yaitu botol dan plastik. Harganya lebih ekonomis plastik sih.. bisa ditumpuk pula di freezer. Saya lebih suka plastik. Jangan lupa pemberian label dan penyimpanan di freezer itu sangat penting. Kenapa? Karena penyimpana yang tepat memudahkan kita untuk menggunaka ASI ketika akan digunakan.

3.       Cooler Bag
Ini bukan sembarang tas. Tas ini digunakan untuk media penyimpanan ASI sementara saat kita memerah di kantor. Jangan lupa untuk menyimpan ice gel di dalamnya agar ASI perah kita bisa bertahan lama. Setibanya di rumah bisa disimpan di freezer. Yeay..

4.       Breast pad
Biasanya saya sebut dumpel, kalau darurat bisa pakai handuk tangan. Tapi, ketika kita sudah mulai ngantor lagi, atas nama kenyamanan dan keindahan, coba pake breast pad aja.. biar bentuk payudara kita tidak terlihat meleber dan merasa kering setiap saat. Sangat penting. Apalagi di tempat kerja. Ketika kita sudah nyaman, produktivitas kerja juga ga akan berkurang.

#SalamMemerahASI
 #SalamBusuiBerkerja

Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d