Skip to main content

“Guru PAUD yang bilingual-ready"

Sudah tiga tahun sejak terakhir kali aku menulis di blog ini—Desember 2022. Rasanya lama sekali. Banyak hal terjadi, banyak perubahan, dan jujur saja… aku sempat kehilangan ritme untuk menulis. Bukan karena tidak ada cerita, tapi karena aku sendiri masih mencoba memahami perjalanan hidup setelah pandemi dan proses mencari nilai-nilai personal yang pas dengan diriku hari ini.

Akhirnya sekarang aku kembali menulis. Bukan untuk sesuatu yang besar, tapi sekadar “update kehidupan”, supaya blog ini tetap hidup dan aku juga punya tempat untuk menaruh refleksi kecil yang seringnya tenggelam oleh aktivitas sehari-hari.

2024, lebih tepatnya pada momen Hari Guru Nasional, Tinaafandi terpanggil dalam 5 besar kategori guru inovatif, dan berhasil meraih juara 1 guru TK Inovatif se Jawa Barat. Di tahun 2025, mencoba kembali GTK Transformatif namun terkendala timeline pendaftaran yang sangat singkat. Gagal di tahap pertama. Tidak patah semnagat, tinaafandi ikuti lomba lainnya yaitu Jambore Ceria PAUD PNF di kategori Kreator Konten,

Alhamdulillah berhasil merebut juara 1 Kreator Konten Jambore Ceria PAUD PNF Jawa Barat 2025.

2024

Momen yang Tidak Terduga

Tahun 2024 kemarin, tepat di peringatan Hari Guru Nasional, aku mendapat kejutan menyenangkan: aku masuk 5 besar Guru Inovatif, dan akhirnya berhasil meraih Juara 1 Guru TK Inovatif se-Jawa Barat.

Waktu itu rasanya campur aduk. Antara bangga, bersyukur, dan sedikit tidak percaya diri (“serius aku bisa?”). Tapi pengalaman itu mengingatkan aku bahwa ternyata apa yang selama ini aku lakukan tidak sia-sia.


2025

Coba Lagi, Gagal, Coba Lagi

Masuk 2025, aku memutuskan ikut seleksi GTK Transformatif lagi. Sayangnya, pendaftarnya harus super cepat sedangkan aku sedang banyak kegiatan, jadi proses persiapannya benar-benar mepet. Akhirnya aku gagal bahkan sebelum masuk tahap yang lebih jauh.

Kalau dulu mungkin aku akan down beberapa hari.
Tapi sekarang aku hanya bilang ke diri sendiri:
“Ya sudah, belum rezekinya.”

Tidak lama setelah itu aku ikut lomba lain: Jambore Ceria PAUD PNF Jawa Barat, kategori Kreator Konten. Ini sebenarnya lebih sesuai dengan apa yang aku suka—membuat konten, bercerita, dan bereksperimen.

Alhamdulillah, aku mendapat Juara 1 Kreator Konten Jambore Ceria PAUD PNF Jawa Barat 2025.
Rasanya menyenangkan karena aku menang di bidang yang memang aku nikmati prosesnya.


Tentang “Bilingual-Ready”

Beberapa tahun terakhir aku pelan-pelan membangun identitas sebagai Guru PAUD yang bilingual-ready. Bukan berarti aku lancar sempurna, tapi aku ingin anak-anak terbiasa dengan bahasa Inggris sejak dini tanpa rasa takut.

Buatku, bilingual-ready itu sederhana:

  • berani menggunakan bahasa Inggris meskipun tidak sempurna,

  • membuat suasana belajar yang natural,

  • mengenalkan kosa kata lewat lagu, cerita, atau permainan,

  • dan paling penting: konsisten.

Anak-anak tidak butuh guru yang aksennya native—mereka butuh guru yang mau mencoba bersama mereka.

Dan aku masih belajar setiap hari.


Kenapa Menulis Lagi?

Karena aku ingin blog ini kembali jadi ruang untuk merekam perjalanan sebagai guru PAUD, sebagai kreator kecil-kecilan, dan sebagai manusia yang masih terus belajar memahami dirinya sendiri.

Tidak ada target muluk-muluk.
Yang penting menulis lagi.

Semoga ini jadi awal yang baik untuk kembali rutin berbagi cerita.

tinaafandi


Comments

Popular posts from this blog

Bandung Readers Festival ada lagi.... Yes

Selama sepekan di bulan Desember 2022.. akhirnya yang tinaafandi tunggu, hadir kembali, meskipun dengan format yang sedikit berbeda ya.. yes Bandung Readers Festival berkolaborasi dengan patjamerah. Awalnya kami kepoin dulu nih medsosnya pajtarmerah dan tentunya Bandung Readers Festival, yang sempat kami ikuti sebelum pandemi, tentunya.. Kami mengunjungi kegiatan ini di dua hari terkahir yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 10-11 Desember 2022, berlangsung di Universitas Katolik Parahyangan, Ciumbuleuit Bandung. Setelah rehat selama pandemi dan di acara terakhir kami (baca suami dan saya) mengikuti Bandung Readers festival, membahas seputar blog.. tentunya dinamika nge blog ala Bandung Readers festival .. buat tinaafandi seorang language enthusiast, hal hal yang berbau literasi, buku, dan turunan-turunannya Sangat ditunggu yaa.. Satu kata untuk kegiatan tahun ini, senang. Karena akhirnya tinaafandi bisa ketemu sama penulis dan ilustrator, Puty Puar  cek aja yaaa diblog pribadinya. Nah, i...

Parenting: Early Literacy for Kids (2)

Menulis nama Setelah postingan minggu lalu tentang literasi untuk anak . Sekarang kita kerucutkan lagi ke teknis cara berlatih menulis nama. Tulisan ini,  jawaban untuk salah satu orang tua murid yang berkonsultasi dengan saya, sebagai guru dan psikolog anak ketika Parents Teacher Meeting ( PTM ). Kasusnya, saya mengajar di level Pre-school/Nursery atau 3-4 tahun. Persiapan menuju K-1. Ibu siswa saya menanyakan apakah anaknya dapat mengikuti kelas, bagaimana di kelas, dan pertanyaan lainnya. Hingga pertanyaan tentang Time Out dan menulis nama. Mom: Miss, kok  anak saya belom bisa nulis namanya sendiri ya? Saya: Begini mom, untuk ******, memang masih menebalkan huruf saja, kami, saya dan asisten saya, selalu mengajak ****** untuk melatih menebalkan hhuruf dan mengenalkan huruf. Mom: Iya Miss, saya juga di rumah nyiapin namanya di- print, banyak, tapi kok dia ga mau ya? Psikolog: Bagaimana mommy membuat tulisannya? Seberapa besar? Mom: saya print selembar ...

Ibu-Ibu Mode On

Menjadi ibu-ibu adalah pekerjaan paling mulia. Ga cukup ucapan selamat hari ibu dan happy mother's day. Kami tahu bagaimana cara merayakan ke-ibu-an kami. :) Setiap hari kami menjalani kehidupan tulus sebagai wanita yang bermanfaat untuk sesama. Sesama manusia. Sesama yang berperut lapar. Menjadi ibu-ibu adalah memasak. Main masak-masakan ketika kita masih kecil adalah modal dapatkah kita bertahan dengan tuntutan perut lapar suami dan anak, saat ini. Menu yang gitu gitu aja buat mereka ya.. mau gimana lagi, kalo ga dimakan laper, dimakan ya kenyang. hahaha.. Bottom line, saya mencoba bereksperimen di dapur. Beli buku resep untuk 30 hari, resep masakan rumahan biasa, tapi ditambahkan ide baru. hihihi.. Saya adalah fans berat pasta. Selain nasi, kita bisa dapet sumber karbohidat yang lain kok. - Kentang - Pasta Tapi dengan pasta, ada keterikatan historis tersendiri. Pasta itu, enak diapain aja. Sederhana. Ok, jadi satu hari, saya bereksperimen  dengan makaroni. ...