Skip to main content

Motherhood: MP-ASI untuk si Aang Jalu

Tidak terasa, sekarang si bayi sudah akan memasuki bulan ke-enam. Yeay! Alhamdulillah, seperti tetehnya dulu, si dede juga harus campur ASInya dengan Sufor. Ketika mamahnya mengajar, dede minum susu formula saja, mamah pulang, dede lanjut minum ASI. Produksi ASI saya alhamdulillah, 3-4 botol 75ml per harinya, sementara si dede membutuhkan 4-5 botol 100ml per hari ditinggal, tekor ya.. it’s okay, dede, mom did her best, we should be greatful for it!

Saat hamil, lahiran anak  kedua, kemudian  mengurusnya hingga 2 bulan di rumah saat masa cuti dan ditinggal mengajar kok, santai banget. Sakit sedikit, tidak seheboh tetehnya, kalem banget menjalani keseharian dengan si dede. Saat pagi dan sore hari pun, kami, saya, teteh, suami dan dede bisa melewati quality time kami, sekedar mengajak  bermain si dede, ngobrol atau melihat tetehnya yang dengan berbagai cara mengajak dedenya bemain dan mulai mengatur dedenya.

Suatu sore, saat dede menyusu dan gusinya gatal karena mau tumbuh gigi. Si teteh ngobrol sama dede.

Sekar: Dede, kalo nenen jangan gigit-gigit nenen mamah ya! kasian, sakit.
Saya: ....  (senang, terharu dan mulai berpikir, saya segitunya yaa kalau ngomong, waduh)

Makanan pertama si dede, sepertinya akan jatuh kepada buah favorit keluarga kecil kami. Pisang. Yes, si teteh bisa habis 3-4 pisang sehari loh.. bapaknya? Sama. Pakai susu oke, dimakan begitu saja, ayo. Wihh.. dapat ide, top 5 makanan favorit keluarga Afandi. Nantikan reviewnya ya!

Oke kembali lagi ke MP-ASI Aang, selain pisang, pilihan kedua adalah kentang. Kentang dikukus dan dihaluskan lalu dicampur ASI atau sufor. Pilihan ketiga jatuh ke buah kukus: Apel. Rasanya yang lembut cocok untuk si dede yang baru mengenal makanan. Pilihan keempat adalah sayur kukus dan dihaluskan: wortel. Kemudian yang terakhir adalah kue khusus bayi yang bisa jadi finger food dan juga bisa dilumerkan pakai air. Wahhh.. saya menghindari MP-ASI instant, tapi untuk jaga-jaga, kehabisan ide, boleh lah kita nyetok.
Setelah mencari tahu diberbagai sumber, ini dia bahan-bahan untuk memebuat MP-ASI, nanti. Semoga Rajin!
Sumber karbohidrat: 
beras putih, beras merah, kentang, jagung, ubi jalar kuning/merah, ubi jalar ungu, labu kuning, sukun dan arrowroot (tepung garut).
Sumber vitamin, mineral dan serat: 
avokad, pisang ambon, pepaya, melon, apel merah, pir hijau, wortel, bayam erah, bayam hijau, daun katuk, daun labu, tauge, brokoli, kembang kol, labu air, jamur, zukini dan bit. 
Sumber protein: 
kacang hijau, kacang kedelai. 

Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk