Skip to main content

Resensi buku: Guru Rajin, Guru Malas

Pada acara sharing day dengan guru-guru yang lain, saya berbagi buku yang telah saya baca. Acaranya tidak formal, kesempatan berbicara di depan banyak orang sangat saya tunggu-tunggu, rasanya untuk melakukan ini tidaklah sulit untuk seorang guru, kita biasa berada di depan anak-anak untuk mengajar. Bedanya orang yang kita hadapi adalah rekan kerja. Jujur berhadapan dengan senior di sekolah, lumayan gugup sihh.. cuman kalo ga dicoba mana tau kita memang bisa kok.. terlebih, saya tertarik untuk membuat pelatihan bahasa Inggris buat rekan kerja juga.. saya jadikan sebagai ajang latihan kalau begitu,

Ini dia buku yang sudah saya baca:

Resensi Buku
Judul buku: Guru Malas Guru Rajin, Ramuan ajaib untuk menjadi guru yang menyenangkan
Penulis : Drs. Sukadi
Penerbit : MQS Publishing, Bandung
Tahun terbit : 2010


Guru sejati, guru menyenangkan?

Persoalan guru saat ini adalah rendahnya kesejahteraan sementara tugas guru sangat penting. 
 Hubungan baik adalah dasar pemeblajaran yang menyenangkan: ramah, disiplin, penyayang, sabar, ikhlas dan sikap positif lainnya. “guru yang menyenangkan tidak dilahirkan, tetapi dibina dan dibentuk. Siapakah guru yang menyenangkan itu?

1.       Memberikan kesenangan dan kepuasan belajar
2.       Ditopang kepribadian dan kompetensi


Menurut Dale Carnegie, beberapa langkah membina hubungan baik dengan siswa:
1.       Hindari kebiasaan SOK (salahkan, omeli dan kritik)
2.       Memberikan penghargaan yang jujur dan tulus
3.       Mendorong minat siswa untuk berhasil
4.       Memberikan perhatian yng sungguh-sungguh
5.       Membiasakan tersenyum
6.       Memanggil siswa dengan namanya
7.       Menjadi pendengar yang baik
8.       Berbicara sesuai dengan minat lawan bicara (siswa)
9.       Membuat lawan bicara (siswa) merasa penting



Pribadi guru yang menyenangkan

  1. 1.       Proaktif : inisiatif dalam setiap situasi yang dihadapi
  2. 2.       Cerdas : orang serdas pasti pintar. Selain menguasai ilmu, mampu juga menggunakan ilmunya untuk menolong dirinya dalam setiap situasi.
  3. 3.       Empati: partisipasi emosional dan intelektual secara imajinatif pada pengalaman orang lain
  4. 4.       Bijaksana: menggunakan akal pikiran dan pengalamannya
  5. 5.       Kreatif dan inovatif: mampu menciptakan atau mencetuskan sesuatu yang unik dan baru.
  6. 6.        Selalu belajar: agatr pikirannya tajam
  7. 7.        Humoris: supaya tidak membosankan.
  8. 8.       Bersahabat: jaim (jaga image) tetap berwibawa.
  9. 9.       Mengetahui kebutuhan siswa: dapat mengendalikan siswa
  10. 10.   Bersikap adil: distributif (prestasi), komutatif (sama rata), konvensional (penguasa) dan keadilan kodrat alam
  11. 11.   Sederhana: tidak berlebih-lebihan dalam penampilan, bahasa yang bersahaja, mampu menyederhanakan konsep. 3S (seperlunya, semestinya, sewajarnya)
  12. 12.   Komunikatif: mampu menggunakan kata-kata yang menguatkan rasa percaya diri, harga diri dan kehormatan lawan bicara.
  13. 13.   Sabar menghadapi ujian dan cobaan
  14. 14.   Rendah hati: sikap tidak mengagung-agungkan diri
  15. 15.   Penyayang: memperlakukan siswa dengan arif, bijak dan sesuai dengan kebutuhan mereka
  16. 16.   Tegas dalam menegakan aturan-aturan secara konsisten dan penuh dengan komitmen
  17. 17.   Mengayomi dalam menghadapi karakter siswa yang bermacam-macam
  18. 18.   Berdisiplin: mengajar tepat waktu, tidak diurangi dan dilebihkan.
  19. 19.   Menghargai siswa, tidak merendahkan siswa.
  20. 20.   Tulus (ikhlas), tidak pamrih (mengharapkan imbalan).
  21. 21.   Berpikir positif, mengambil sisi potitif dari situasi yang terjadi, tidak berburuk sangka.
  22. 22.   Pemaaf, tidak putus asa, tugas kita memperbaiki sikap siswa.
  23. 23.   Demokratis, melibatkan siswa dalam proses pemelajaran.
  24. 24.   Familiar, kekeluargaan dalam menyelesaikan masalah

Sikap dan perilaku guru yang merusak mentalitas siswa

  1. 1.       Reaktif
  2. 2.       Suka mencela siswa
  3. 3.       Tidak adil
  4. 4.       Emosional
  5. 5.       Malas belajar
  6. 6.       Mudah berputus asa
  7. 7.       Tidak peduli (masa bodoh) kepada siswa
  8. 8.       Sering meninggalkan kelas
  9. 9.       Berperilaku buruk
  10. 10.   Tinggi hati
  11. 11.   Otoriter
  12. 12.   Pendendam
  13. 13.   Tidak teliti
  14. 14.   Berpikiran negatif
  15. 15.   Tidak konsisten

 Seni mengolah kelas

  1. 1.       Membuat dan menegakan aturan: buat di awal tahun pelajaran, negosiasi, buat tertulis, Tk menghukum, konsisten
  2. 2.       Menertibkan suasana kelas        
  3. 3.       Memberikan reward dan reinforcement
  4. 4.       Variatif dalam menggunakan metode dan media pembelajaran
  5. 5.       Keterampilan bertanya
  6. 6.       Mengenali nama siswa
  7. 7.       Mengembangkan humor
  8. 8.       Mengendalikan siswa agar tetap belajar
  9. 9.       Apersepsi dan closure
  10. 10.   Berpenampilan menarik
  11. 11.   Mengagendakan hasil belajar siswa
bentuk slide tidak bisa diupload, jadi saya copas saja ya,, semoga bermanfaat!

Comments

  1. Buku yang mencerahkan apalagi saya sendiri juga seorang guru. Alhamdulillah dapet bukunya jadi bisa memperdalam tekniknya, makasih ulasannya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d