Skip to main content

Liburan A la Keluarga Afandi

Hii... It's good to be back..
Mari mulai kembali tulisan di 2018 dengan liburan.. Mari!!
Moms.. dan calon moms.. gimana liburan tahun ini?
Seru?
Capek?
Atau belum ada rencana sama sekali?
Sedikit share liburan keluarga kecil Afandi ke Madura desember tahun lalu.. Boleh la ya?
Cerita liburan a la keluarga kecil Afandi ini direncanakan sebelum kehamilan si dede jalu lohh, berarti tahun 2015. eh, ternyata second born lahir.. 2016.. Dan ketahuan isi tuh, pas liburan ke jogja.. Kok sepertinya badan ga fit banget waktu itu.. Hitungannya, 6 bulan ditinggal suami kerja di luar kota. KB pun sudah dibuka.. Jadi si jabang bayi bisa hadir dititip yang punya-Nya kapan saja. Jadi sempat tertunda dulu karena suami berangkat dulu.
Nah, sempat maksa akan pergi saat hamil 4 bulan. Tapi.. Kebayang ya, daripada kenapa-napa, fokus dulu deh sama kehamilan kedua. Tadinya mau berangkat kembali setelah lahiran. Hanya momennya kurang tepat dan perhitungan anak akan rewel selama perjalanan yang menjadi kendala.
Di usia Aang Jalu yang ke 15 bulan dan Teteh Sekar yang menuju 5 tahun, akhirnya kami putuskan untuk berangkat. Yuk simak persiapan apa saja yang dilakukan sebelum berangkat liburan..
1. Tabungan
6 bulan sebelum keberangkatan, tentunya harus nabung dulu dong.. Pilihan jatuh ke model nabung tabunangan berjangka supaya lebih disiplin  mengumpulkan dananya. jumlahnya relatif, disesuaikan dengan travel style masing-masing.. Kalau kami mah koper banget yang mahal enggak, ala backpack banget yang ngirit juga ga..
Mungkin istilah baru, travel cukupan. 
2. Akomodasi dan hotel
Giliran papahnya anak-anak, pesen-pesen dan beli tiket.. Bagi tugas dong... Karena demi kenyamanan bersama, beli jauh-jauh hari. Tiket kereta PP dan penginapan di surabaya sebelum kembali ke bandung. Percobaan pertama ini gagal di kursi kereta ketika kembali ke bandung. Kami kebagian di kursi yang  kurang nyaman.
3. Makan
Duh, ini budget yang paling besar selama liburan sepertinya. Mamah mertua, bekel nasi timbel sih buat diperjalanan menuju surabaya.. Nah, saat pulang kami tidak bisa bekel dong, maka dari itu budgetingnya harus tersedia..
4. Kenyamanan anak
Ini penting, dibanding beli baju baru buat liburan.. Kami fokus, gimana supaya anak-anak nyaman dan aman berangkat liburan nya.. Pertama, gendongan Aang, musti nyaman. Kedua, koper supaya tangan tidak terlalu banyak bawa tas. Ketiga, stroller aang, karena stroller yang kami punya tidak memungkinkan dibawa-bawa karena setelah dilipat pun masih besar. Nah, kami putuskan untuk menyewa stroller lipat yang lebih enak dibawa. . Di daerah bandung, tinggal cari online, banyak kok, persewaan peralatan bayi/toddler seperti ini.

Save money and problem solved yaaa...
5. Itinerary
Sok-sok-an buat itinerary untuk rujukan kegiatan yang mau kita lakukan selama ke madura.. Walau akhirnya, kami ngikut plan nenek dan kakek aja.. Seputar mengunjungi saudara yang menikah, 2 hari berturut-turut, jalan-jalan ke pasar ki lemah duwur, Bangkalan, dan makan? Disediakan saudara madura kami dong.. Sederhana sih, tapi yups, enak dong dan yang pasti, yang selalu dicari dari kumpul keluarga.. "Berbagi cerita dulu, haha hihi dan berbahagia" intinya, liburan bukan sekedar pergi ke suatu tempat bersama.. Lebih dari itu, silaturahim dan menemukan hal baru dari tempat lain adalah hal yang paling berharga.
Diakhir liburan, oleh-oleh dari saudara kami dari madura pun siap dibawa. Yess.. Salak. Kenapa? buah ini banyak tumbuh di sana, jadi selalu ada salak di madura. Wewangian buah salak, mangga atau buah-buahan lainnya selalu menemani langkah kami selama di sana dan juga kepanasan.
Nah, tempat liburan yang paling berkesan adalah goa pote. Ini adalah satu tempat liburan keluarga, ada danau, kolam renang dan banyak spot-spot foto yang kece..
Duh.. Berasa jadi manajer keuangan plus manajer tour yaaa.. 
Yuk! Boleh loh dicoba, liburan keluarga ga perlu mahal, yang penting rame dan bermakna. 
Share juga dong... Tips and trik ala ala nya!

Comments

Popular posts from this blog

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d