Skip to main content

Motherhood : Preggo (Mitos Kehamilan)


Cerita pengasuh anak ketika kehamilan saya baru masuk ke minggu ke-empat. Si sulung serba salah, inginnya yang itu aja, kalo ga kesampaian nanggis dan rewel. Katanya anak yang mau punya adik suka rewel (mitos pertama). Pengasuh curhat, ni anak kenapa ya.. “Jangan-jangan ibunya mau punya anak lagi nih”. Saya pun langsung cek-cek jadwal menstruasi.. apa sudah lewat atau belum.
Anak saya suka banget memposisikan dirinya merangkak dan lihat-lihat saya dari pantatnya (Mitos kedua) katanya itu posisi anak yang mau punya adik. Lagi nengok adiknya, “Eta budak teh sok totonggengan wae.” Semakin dekat dengan jadwal menstruasi nih.. tapi kok ngak dateng-dateng.. mulai beli test pack.
Dua mitos ini didukung dengan bukti fisik yang ada. Payudara rasanya sakit, mood kacau balau, pengennya rebahan mulu dan ya.. telat datang bulan. Langsunglah dites dan segera ke dokter. Alhamdulillah ternyata si jabang bayi udah 4 minggu ada di rahim saya.. Seneng banget plus deg-degan.. ni kakaknya enaknya digimanain yaaa???
Pengalamanku, dalam dunia pendidikan, terlebih setelah mengajar anak umur 3-an yang mamahnya sedang hamil lagi, anak cenderung sensitif, pernah di sekolah salah satu murid saya menangis g mau masuk ke kelas, galau, ngalamin separation anxiety, secara psikologis, anak lebih kuat bonding sama ibunya, dia tahu, ibuku akan punya adik bayi yang lebih diperhatikan ketimbang aku.. aku ga siap. Kata psikolog di tempat kerjaku dulu, saat sesi parenting dengan ibu si anak.
Menurut http://www.parenting.co.id/ dalam artikelnya mengenai “Perubahan Kakak karena Adik Bayi”, ada beberapa tips buat second-child-parent-to-be, untuk menyiapkan si kakak. Pertama, Jangan katakan kalau si kakak sudah besar. Ia tak ingin jadi anak besar kalau itu harus membuatnya kehilangan perhatian penuh dari mama. Sebaliknya, berikan padanya pujian ketika ia bersikap seperti anak besar. Jadi, kalau ia mengompol lagi, biarkan saja ia melakukannya, tapi abaikan dia. Berikan pujian serta perhatian lebih besar saat ia tidak mengompol. Kedua, luangkan waktu khusus untuk si kakak, misalnya setiap siang ketika si bayi sedang tidur. Papa juga bisa dimintai bantuan untuk lebih sering mengajak si kakak jalan-jalan atau bermain puzzle bersama. Ketiga, libatkan si kakak dalam kegiatan si adik, seperti membantu menyiapkan handuk mandi si adik atau bernyanyi bersama mama sambil menjaga si adik.
Sekarang si jabang bayi udah berukuran 3 jari, kata bu bidan, awal bulan maret, udah 12 minggu.. ga sabar nunggu trisemester kedua. Masa trisemester pertama dengan kehamilan yang beda saat sama kakaknya ini.. plus, dealing sama si sulung yang mulai minta perhatian berlebihan.. lumayan banyak PR-nya..

Happy second-child-mom-to-be with grumpy-big-sister. We know we can do it!


Comments

  1. waaaww selamat ceu.. semoga lancar kehamilannya

    sekar juga semoga seneng jadi punya temen sebaya. hihih

    keep sharing ilmu parenting duong ceu

    ReplyDelete
  2. Makasih ceuceu.. kinan kapan mo dikasih dede lagi, 2 tahun cukup ceu.. yok!
    Mudah-mudahan manfaat ya sharingnya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. belum puas nguwel2 kinan akunya mamah sekaaar T_T

      huhuhu

      smoga lancar ya kehamilannya :*

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bandung Readers Festival ada lagi.... Yes

Selama sepekan di bulan Desember 2022.. akhirnya yang tinaafandi tunggu, hadir kembali, meskipun dengan format yang sedikit berbeda ya.. yes Bandung Readers Festival berkolaborasi dengan patjamerah. Awalnya kami kepoin dulu nih medsosnya pajtarmerah dan tentunya Bandung Readers Festival, yang sempat kami ikuti sebelum pandemi, tentunya.. Kami mengunjungi kegiatan ini di dua hari terkahir yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 10-11 Desember 2022, berlangsung di Universitas Katolik Parahyangan, Ciumbuleuit Bandung. Setelah rehat selama pandemi dan di acara terakhir kami (baca suami dan saya) mengikuti Bandung Readers festival, membahas seputar blog.. tentunya dinamika nge blog ala Bandung Readers festival .. buat tinaafandi seorang language enthusiast, hal hal yang berbau literasi, buku, dan turunan-turunannya Sangat ditunggu yaa.. Satu kata untuk kegiatan tahun ini, senang. Karena akhirnya tinaafandi bisa ketemu sama penulis dan ilustrator, Puty Puar  cek aja yaaa diblog pribadinya. Nah, i...

Ibu-Ibu Mode On

Menjadi ibu-ibu adalah pekerjaan paling mulia. Ga cukup ucapan selamat hari ibu dan happy mother's day. Kami tahu bagaimana cara merayakan ke-ibu-an kami. :) Setiap hari kami menjalani kehidupan tulus sebagai wanita yang bermanfaat untuk sesama. Sesama manusia. Sesama yang berperut lapar. Menjadi ibu-ibu adalah memasak. Main masak-masakan ketika kita masih kecil adalah modal dapatkah kita bertahan dengan tuntutan perut lapar suami dan anak, saat ini. Menu yang gitu gitu aja buat mereka ya.. mau gimana lagi, kalo ga dimakan laper, dimakan ya kenyang. hahaha.. Bottom line, saya mencoba bereksperimen di dapur. Beli buku resep untuk 30 hari, resep masakan rumahan biasa, tapi ditambahkan ide baru. hihihi.. Saya adalah fans berat pasta. Selain nasi, kita bisa dapet sumber karbohidat yang lain kok. - Kentang - Pasta Tapi dengan pasta, ada keterikatan historis tersendiri. Pasta itu, enak diapain aja. Sederhana. Ok, jadi satu hari, saya bereksperimen  dengan makaroni. ...

Parenting: Early Literacy for Kids (2)

Menulis nama Setelah postingan minggu lalu tentang literasi untuk anak . Sekarang kita kerucutkan lagi ke teknis cara berlatih menulis nama. Tulisan ini,  jawaban untuk salah satu orang tua murid yang berkonsultasi dengan saya, sebagai guru dan psikolog anak ketika Parents Teacher Meeting ( PTM ). Kasusnya, saya mengajar di level Pre-school/Nursery atau 3-4 tahun. Persiapan menuju K-1. Ibu siswa saya menanyakan apakah anaknya dapat mengikuti kelas, bagaimana di kelas, dan pertanyaan lainnya. Hingga pertanyaan tentang Time Out dan menulis nama. Mom: Miss, kok  anak saya belom bisa nulis namanya sendiri ya? Saya: Begini mom, untuk ******, memang masih menebalkan huruf saja, kami, saya dan asisten saya, selalu mengajak ****** untuk melatih menebalkan hhuruf dan mengenalkan huruf. Mom: Iya Miss, saya juga di rumah nyiapin namanya di- print, banyak, tapi kok dia ga mau ya? Psikolog: Bagaimana mommy membuat tulisannya? Seberapa besar? Mom: saya print selembar ...