Kesulitan Membaca
Setelah selesai satu sesi mengajar Bahasa Inggris di kelas, tentang Phonics huruf Pp-Tt, dengan menggunakan metode memory games melalui kartu bergambar, drill dan permainan. Kemudian diakhiri dengan kegiatan menebalkan dan menempelkan huruf P sampai T pada masing-masing gambar, muncullah pertanyaan dari salah satu anak.
"Miss ini teh huruf apa?"
Oh, saya menjelaskan singkat sama si anak.
Ternyata tetap belum mengerti. Kemudian guru kelas datang menghampiri dan mendampingi anak tersebut dengan sabar. Si guru mengajak anak tersebut mengingat kembali huruf-huruf yang dimaksud oleh saya. Dua hingga tiga kali menjelaskan dan memberikan contoh, Akhirnya, anak tersebut menyelesaikan tugasnya.
Muncul pertanyaan dalam benak saya, bukannya di kelas TK A sudah diperkenalkan dengan simbol-simbol huruf, kok masih belum tahu hurufnya apa? Oh mungkin belum mengerti. Atau metode pembelajaran yang saya terapkan kurang menarik dan dimengerti anak? Atau saya menetapkan capaian pembelajaran yang terlalu tinggi? sebagai seorang guru yang membuat, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran selama satu tahun, saya tak hentinya bertanya.
Siang harinya, saya ngobrol dengan guru kelas tadi, ternyata anak tersebut memiliki kesulitan dalam membaca. Lebih tepatnya dyslexia. Setelah membaca salah satu penelitian tentang kemampuan membaca anak, berikut kutipannya:
Dalam mengajarkan membaca harus memperhatikan aspek-aspek perkembangan anak. Menurut Ahmad Rofiāuddin (1998:50) pengajaran membaca diarahkan pada aspek-aspek:
(1) Pengembangan aspek sosial anak, yaitu : kemampuan bekerja sama, percaya diri, pengendalan diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggung jawab.
(2) Pengembangan fisik, yaitu pengaturan gerak motorik, koordinasi gerak mata dan tangan.
(3) Perkembangan kognitif, yaitu membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata dan makna. (sumber)
Pada poin ketiga tentang perkembangan kognitif, ketika membedakan bunyi dan huruf maka ada bagian otak yang bekerja. Sebelum sampai ke sana, mari kita telusuri dulu. Apa sih dyslexia itu? Salah satu faktor kesulitan membaca adalah disleksia. (sumber)
Dyslexia adalah sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah dan masa. Faktor penyebab dyslexia adalah keturunan, trauma otak dan gangguan pengolahan fonologi.
Tahapan membaca diawali dengan timbulnya kesadaran terhadap tulisan, anak mulai menyadari pentingnya buku, kadang dia akan membawanya kemana-mana. Kedua, tahap membaca gambar, anak TK sudah mulai memaknai dirinya sebagai pembaca, memberi makna gambar, Ketiga adalah tahapan pengenalan bacaaan, pada tahapan ini anak TK teah dapat menggunakan tiga sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata) dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali bentuk huruf dan konteksnya. Terakhir adalah tahapan membaca lancar.
Ketika akan mengajarkan membaca kepada anak, ada beberapa faktor yang harus kita perhatikan, agar kita lebih bijak menyikapi anak yang memiliki kesulitan membaca. Berikut ini adalah beberapa bimbingan terhadap anak yang kurang mengenali huruf. Jadikan huruf bahan nyanyian dan tampilkan huruf serta diskusikan mengenai bentuk (karakteristiknya) khususnya huruf-huruf yang memiliki kemiripan (seperti p, b, q dan d)
Voila, tulisan kali ini.. nantikan tulisan selanjutnya ya!
salam.
Keenan 5 tahun, lebih suka dan lebih cepat belajar huruf arab-mengaji-dari pada bahasa.
ReplyDeleteNamun menulis huruf A-Z jauh lebih baik dari Alif-Ya
Salam kenal bu Tina :-)
Salam Kenal! š
DeleteTergantug prioritasnya deh bun.. Bunda mau mengajarkan bahasa apa terlebih dahulu.
Ketika anak kita mempelajari bahasa indonesia sebagai bahasa Ibu, maka kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia lebih diutamakan, agar anak mendapatkan informasi-informasi penting yang mendukung pembelajaran.
Salam Kenal! š
DeleteTergantug prioritasnya deh bun.. Bunda mau mengajarkan bahasa apa terlebih dahulu.
Ketika anak kita mempelajari bahasa indonesia sebagai bahasa Ibu, maka kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia lebih diutamakan, agar anak mendapatkan informasi-informasi penting yang mendukung pembelajaran.
Keenan 5 tahun, lebih suka dan lebih cepat belajar huruf arab-mengaji-dari pada bahasa.
ReplyDeleteNamun menulis huruf A-Z jauh lebih baik dari Alif-Ya
Salam kenal bu Tina :-)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAnak saya susah konsentrasi. Karna lebih suka musik & cepat menghafal lagu, saya memperkenalkan huruf dan angka melalui lagu. Saya buat sendiri lagunya.
ReplyDeleteSalam kenal kak.
www.feriyana.com
Wahh saya pun punya lagu khusus untuk dua anak saya bun..
DeleteHanya lagu tentang mereka Saja sih.
Share dong bun.. Lagu-lagu mengenal hurufnya, kreatif banget nih Bunda.
Salam kenal!
Wahh saya pun punya lagu khusus untuk dua anak saya bun..
DeleteHanya lagu tentang mereka Saja sih.
Share dong bun.. Lagu-lagu mengenal hurufnya, kreatif banget nih Bunda.
Salam kenal!
Ada lagu p, b, q, d? Sharing dong...
ReplyDelete