Skip to main content

Parenting: Early Literacy for Kids (3)

Kesulitan Membaca

Setelah selesai satu sesi mengajar Bahasa Inggris di kelas, tentang Phonics huruf Pp-Tt, dengan menggunakan metode memory games melalui kartu bergambar, drill dan permainan. Kemudian diakhiri dengan kegiatan menebalkan dan menempelkan huruf P sampai T pada masing-masing gambar, muncullah pertanyaan dari salah satu anak.

"Miss ini teh huruf apa?"

Oh, saya menjelaskan singkat sama si anak.

Ternyata tetap belum mengerti. Kemudian guru kelas datang menghampiri dan mendampingi anak tersebut dengan sabar. Si guru mengajak anak tersebut mengingat kembali huruf-huruf yang dimaksud oleh saya. Dua hingga tiga kali menjelaskan dan memberikan contoh, Akhirnya, anak tersebut menyelesaikan tugasnya.

Muncul pertanyaan dalam benak saya, bukannya di kelas TK A sudah diperkenalkan dengan simbol-simbol huruf, kok masih belum tahu hurufnya apa? Oh mungkin belum mengerti. Atau metode pembelajaran yang saya terapkan kurang menarik dan dimengerti anak? Atau saya menetapkan capaian pembelajaran yang terlalu tinggi? sebagai seorang guru yang membuat, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran selama satu tahun, saya tak hentinya bertanya.

Siang harinya, saya ngobrol dengan guru kelas tadi, ternyata anak tersebut memiliki kesulitan dalam membaca. Lebih tepatnya dyslexia. Setelah membaca salah satu penelitian tentang kemampuan membaca anak, berikut kutipannya:

Dalam mengajarkan membaca harus memperhatikan aspek-aspek perkembangan anak. Menurut Ahmad Rofi’uddin (1998:50) pengajaran membaca diarahkan pada aspek-aspek:
(1) Pengembangan aspek sosial anak, yaitu : kemampuan bekerja sama,  percaya diri, pengendalan diri, kestabilan emosi, dan rasa tanggung jawab.
(2) Pengembangan fisik, yaitu pengaturan gerak motorik, koordinasi gerak  mata dan tangan.
(3) Perkembangan kognitif, yaitu membedakan bunyi, huruf, menghubungkan  kata dan makna. (sumber)


Pada poin ketiga tentang perkembangan kognitif, ketika membedakan bunyi dan huruf maka ada bagian otak yang bekerja. Sebelum sampai ke sana, mari kita telusuri dulu. Apa sih dyslexia itu? Salah satu faktor kesulitan membaca adalah disleksia. (sumber)

Dyslexia adalah sindroma kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat dan dalam belajar segala sesuatu yang berkenaan dengan waktu, arah dan masa. Faktor penyebab dyslexia adalah keturunan, trauma otak dan gangguan pengolahan fonologi.

Tahapan membaca diawali dengan timbulnya kesadaran terhadap tulisan, anak mulai menyadari pentingnya buku, kadang dia akan membawanya kemana-mana. Kedua, tahap membaca gambar, anak TK sudah mulai memaknai dirinya sebagai pembaca, memberi makna gambar, Ketiga adalah tahapan pengenalan bacaaan, pada tahapan ini anak TK teah dapat menggunakan tiga  sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata) dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali bentuk huruf dan konteksnya. Terakhir adalah tahapan membaca lancar.

Ketika akan mengajarkan membaca kepada anak, ada beberapa faktor yang harus kita perhatikan, agar kita lebih bijak menyikapi anak yang memiliki kesulitan membaca. Berikut ini adalah beberapa bimbingan terhadap anak yang kurang mengenali huruf. Jadikan huruf bahan nyanyian dan tampilkan huruf serta diskusikan mengenai bentuk (karakteristiknya) khususnya huruf-huruf yang memiliki kemiripan (seperti p, b, q dan d)


Voila, tulisan kali ini.. nantikan tulisan selanjutnya ya!

salam.

Comments

  1. Keenan 5 tahun, lebih suka dan lebih cepat belajar huruf arab-mengaji-dari pada bahasa.
    Namun menulis huruf A-Z jauh lebih baik dari Alif-Ya
    Salam kenal bu Tina :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam Kenal! 😊

      Tergantug prioritasnya deh bun.. Bunda mau mengajarkan bahasa apa terlebih dahulu.

      Ketika anak kita mempelajari bahasa indonesia sebagai bahasa Ibu, maka kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia lebih diutamakan, agar anak mendapatkan informasi-informasi penting yang mendukung pembelajaran.

      Delete
    2. Salam Kenal! 😊

      Tergantug prioritasnya deh bun.. Bunda mau mengajarkan bahasa apa terlebih dahulu.

      Ketika anak kita mempelajari bahasa indonesia sebagai bahasa Ibu, maka kemampuan membaca dalam bahasa Indonesia lebih diutamakan, agar anak mendapatkan informasi-informasi penting yang mendukung pembelajaran.

      Delete
  2. Keenan 5 tahun, lebih suka dan lebih cepat belajar huruf arab-mengaji-dari pada bahasa.
    Namun menulis huruf A-Z jauh lebih baik dari Alif-Ya
    Salam kenal bu Tina :-)

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Anak saya susah konsentrasi. Karna lebih suka musik & cepat menghafal lagu, saya memperkenalkan huruf dan angka melalui lagu. Saya buat sendiri lagunya.

    Salam kenal kak.
    www.feriyana.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh saya pun punya lagu khusus untuk dua anak saya bun..

      Hanya lagu tentang mereka Saja sih.

      Share dong bun.. Lagu-lagu mengenal hurufnya, kreatif banget nih Bunda.

      Salam kenal!

      Delete
    2. Wahh saya pun punya lagu khusus untuk dua anak saya bun..

      Hanya lagu tentang mereka Saja sih.

      Share dong bun.. Lagu-lagu mengenal hurufnya, kreatif banget nih Bunda.

      Salam kenal!

      Delete
  5. Ada lagu p, b, q, d? Sharing dong...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk