Skip to main content

Fisioterapi Squad

Hii readers!!

Perkenalkan Saya Tina, seorang mom dengan 2 anak, seorang guru PAUD yang diamanahi sebagai humas plus marketing komunikasi, seorang istri dari papa Rusman Afandi dan seorang anak bungsu dari 3 bersaudara dan 3 kali seminggu urusi pendaftaran mamahku ke fisioterapi.
Nah.. dengan judul fisioterapi squad... Readers berharap kaann.. mendapatkan  info tentang sekumpulan fisioterapi? Maaf maaf nih.. sebelumnya.. pasti agak kecewa...

Tapi...

Fisioterapi squad yang dimaksud oleh tinaafandi kali ini adalah cerita mamahku, neneknya anak-anak yang sudah hampir 2 tahun ini mengikuti fisiotetapi di salah satu RS dekat rumah.

Mamah yang awalnya sedih, capek, frustasi, bahkan sampai sakit di luar sakit kakinya ini sempet down.. anak-anaknya Makin down melihat kondisi mamah. Penyakit syaraf kejepit, obsesitas dan juga pengapuran tulang menjadi alasannya.

Pengobatan yang dijalani mamh sempet on and off, keluar masuk IGD, ga ngerti apa sakitnya.. hingga akhirnya terdiagnosis pengapuran tulang dan dirujuk untuk fisioterapi.

Setelah ditinggalkan bapak, mamah kurang mengontrol asupan makanan beliau. Dulu ketika Ada bapak, selalu dicerewetin jangan makan ini laah itu laah.. dan gerak! Bapak selalu ingatkan mamah untuk bergerak. Tapi yaaa.. seperti kita tahu, kalau udah di rumah tuu bawaanya mager..
FYI mamah adalah ibu rumah tangga yang rumahannnn banget.. beda ya sama si aku, ibu rumah tangga yang ga rumahaaann banget.

Mamah jarang bersosialisasi dengan teman sebayanya..

Suatu sore, mamah bercerita kepada saya dan suami, tentang teman-teman seumuran mamah yang mulai rutin ikutan fisioterapi juga. Mereka sempat kumpul-kumpul dan botram (baca:makan bersama) di salah satu rumah teman mamah ini..

Mamah bercerita banyak dan tertawa terbahak-bahak, saat saya dan suami, godain beliau.. kami sebut mamah geng nenek-nenek fisio.. hahhahaa...

Seneng lihat mamah kaya gini.. meski tidak menyembuhkan pengapuran tulang ya..seenggaknya beliau bisa beraktivitas di luar rumah.. ada teman seumuran dan juga sestatus (beberapa juga sudah menjadi janda ditinggal suami meninggal) seperti mamah.

Coba tinaafandi tanya deh.. kira-kira, ketika umur kita tidak produktif lagi nih.. kerja ga bisa, makan udah ga enak, mungkin pasangan hidup sudah meninggal dunia dan anak-anak kita sudah memiliki keluarganya sendiri.. apa sih yang akan dilakukan seorang wanita ini?

Kalau dapat kesempatan melihat anak cucu.. pastinya.. Saya mesti bisa menyokong kehidupan tua saya secara finasial yaa (nabung, invest, dan ikut asuransi). Lalu apa yang anak saya lakukan sehari-hari?
Pertanyaan ini akan terjawab nanti pada waktunya..

Untuk saat ini, fisioterapi squad mamah cukup menentramkan hati, beliau bahagia di usia menuju senjanya..

Setiap jumat, mereka janjian untuk kumpul sepulang terapi, setiap jumat sore kami menunggu cerita mamah dengan squadnya..

Comments

Popular posts from this blog

Bandung Readers Festival ada lagi.... Yes

Selama sepekan di bulan Desember 2022.. akhirnya yang tinaafandi tunggu, hadir kembali, meskipun dengan format yang sedikit berbeda ya.. yes Bandung Readers Festival berkolaborasi dengan patjamerah. Awalnya kami kepoin dulu nih medsosnya pajtarmerah dan tentunya Bandung Readers Festival, yang sempat kami ikuti sebelum pandemi, tentunya.. Kami mengunjungi kegiatan ini di dua hari terkahir yaitu Sabtu dan Minggu tanggal 10-11 Desember 2022, berlangsung di Universitas Katolik Parahyangan, Ciumbuleuit Bandung. Setelah rehat selama pandemi dan di acara terakhir kami (baca suami dan saya) mengikuti Bandung Readers festival, membahas seputar blog.. tentunya dinamika nge blog ala Bandung Readers festival .. buat tinaafandi seorang language enthusiast, hal hal yang berbau literasi, buku, dan turunan-turunannya Sangat ditunggu yaa.. Satu kata untuk kegiatan tahun ini, senang. Karena akhirnya tinaafandi bisa ketemu sama penulis dan ilustrator, Puty Puar  cek aja yaaa diblog pribadinya. Nah, i...

Parenting: Early Literacy for Kids (2)

Menulis nama Setelah postingan minggu lalu tentang literasi untuk anak . Sekarang kita kerucutkan lagi ke teknis cara berlatih menulis nama. Tulisan ini,  jawaban untuk salah satu orang tua murid yang berkonsultasi dengan saya, sebagai guru dan psikolog anak ketika Parents Teacher Meeting ( PTM ). Kasusnya, saya mengajar di level Pre-school/Nursery atau 3-4 tahun. Persiapan menuju K-1. Ibu siswa saya menanyakan apakah anaknya dapat mengikuti kelas, bagaimana di kelas, dan pertanyaan lainnya. Hingga pertanyaan tentang Time Out dan menulis nama. Mom: Miss, kok  anak saya belom bisa nulis namanya sendiri ya? Saya: Begini mom, untuk ******, memang masih menebalkan huruf saja, kami, saya dan asisten saya, selalu mengajak ****** untuk melatih menebalkan hhuruf dan mengenalkan huruf. Mom: Iya Miss, saya juga di rumah nyiapin namanya di- print, banyak, tapi kok dia ga mau ya? Psikolog: Bagaimana mommy membuat tulisannya? Seberapa besar? Mom: saya print selembar ...

Ibu-Ibu Mode On

Menjadi ibu-ibu adalah pekerjaan paling mulia. Ga cukup ucapan selamat hari ibu dan happy mother's day. Kami tahu bagaimana cara merayakan ke-ibu-an kami. :) Setiap hari kami menjalani kehidupan tulus sebagai wanita yang bermanfaat untuk sesama. Sesama manusia. Sesama yang berperut lapar. Menjadi ibu-ibu adalah memasak. Main masak-masakan ketika kita masih kecil adalah modal dapatkah kita bertahan dengan tuntutan perut lapar suami dan anak, saat ini. Menu yang gitu gitu aja buat mereka ya.. mau gimana lagi, kalo ga dimakan laper, dimakan ya kenyang. hahaha.. Bottom line, saya mencoba bereksperimen di dapur. Beli buku resep untuk 30 hari, resep masakan rumahan biasa, tapi ditambahkan ide baru. hihihi.. Saya adalah fans berat pasta. Selain nasi, kita bisa dapet sumber karbohidat yang lain kok. - Kentang - Pasta Tapi dengan pasta, ada keterikatan historis tersendiri. Pasta itu, enak diapain aja. Sederhana. Ok, jadi satu hari, saya bereksperimen  dengan makaroni. ...