Skip to main content

Kenali Metakognisi untuk Studi dan Passion

Apa itu metakognisi?  


Pengertian metakognisi  bisa diartikan sebagai  proses mental yang digunakan, kapan, bagaimana dan mengapa, terletak pada kapasitas manusia tentang metakognisi, atau sering disebut juga “thinking about thinking” atau “knowledge about knowledge”. Proses kognitif sendiri adalah merupakan kemampuan orang untuk memonitor, mengendalikan serta mengorganisasi aktivitas mentalnya sendiri.

Kenapa metakognisi penting untuk studi Dan passion?  


Bayangkan aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran pasti melibatkan kognisi, kegiatan yang berhubungan dengan otak. Maka metakognisi, wajib dipahami untuk menyukseskan studi dan menjalankan passion kita. Karena, metakognisi memiliki fungsi eksekutif, artinya orang tidak dapat memroses semua informsi pada tingkat kedalaman yang sama, maka orang memerlukan fungsi “eksekutif”untuk mengawasi proses pengkodean, pentransformasian, pemrosesan, pengiriman, pelacakan kembali, serta penggunaan suatu informasi.


Fungsi ini meliputi monitoring diri dan regulasi diri. Monitoring diri dapat membantu orang menyakini tahu tentang kemajuan yang dicapai dalam memahami dn mengingat akan sesuatu hal.

Bayangkan ayah bunda, ketika kita berusaha memahami satu mata pelajaran atau mata kuliah, mungkin secara materi pembelajaran, dapat ketahui dengan menentukan poin-poin di silabusnya saja, maka sudah terbayang akan seperti apa. 

Untuk lulusan sarjana pendidikan, mungkin tidak susah untuk memahaminya, bahkan lebih bisa memprediksi arah penyelesaian studi, nantinya. 


Bagaimana jika Ayah bunda bukan dari jurusan pendidikan, maka kemampuan metakognisi ini penting dalam kesuksesan studi dan dapat membantu anak-anak Kita menemukan minat dan bakat. Setuju dong, anak kemampuan anak kita tidak semata diukur dan distimulasi kemampuan kognitifnya saja.. dalam teori Pendidikan dikenal ada tiga ranah perkembangan yang harus dimiliki anak, yaitu ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.

Kemampuan kognitif adalah dasar anak mencerna informasi yang datang padanya, tapi bagaimana ia memahami pengetahuan itu sendiri membutuhkan afeksi dan keterampilan dalam penggunaannya.

Tinaafandi melihat ada fenomena, "salah jurusan" yang terkadang ada mahasiswa yang pintar dalam nilainya jelek. Atau kurang tepatnya anak memilih jurusan sesuai dan bakatnya.

Pendapat saya pribadi, kadang dengan memiliki kemampuan metakognisi, kita tahu dimana posisi pemahaman pengetahuan kita. Hal ini bisa membantu anak-anak kita menemukan apa yang is bisa lakukan nantinya..sesuai dengan 'passion'nya.

Literasi adalah gerbang pengenalan akan pengetahuan yang tidak berbatas, namun, keterampilan yang sepatutnya dimiliki anak kita saat ini adalah kemampuan monitoring diri dan reguasi diri. Regulasi diri berhubungan dengan proses eksekutif pusat yang terdiri dari beberapa fungsi spesifik seperti pengarahan, dan pengevaluasian terhadap aktivitas kognitifnya sendiri. 

Pembelajar yang memiliki regulasi diri mengatuir tindakan, kognisi, keyakinan, dan motivasi mereka dengan menyeleksi sendiri pendekatan yang digunakan dalam belajar dan pemrosesan informasi.

Bagaimana ciri-ciri pembelajar yang memiliki regulasi diri?

Dapat menganalisa tugas dan menginterpretasikan syarat-syarat tugas tersebut: 
2.       Dapat menentukan tujuan spesifik tugas untuk membantu penyelesaian tugas dengan sukses
3.       Dapat memonitor kemajuan diri dan memberikan masukan untuk dirinya sendiri “self feedback”
4.       Dapat menyelaraskan startegi dan tujuan-tujuan sepanjang proses penyelesaian
5.       Dapat menggunakan strategi yang memotivasi diri untuk menjamin penyelesaian tugas.

Ayah bunda sepakati yuk, jika belajar adalah proses kita memahami suatu informasi dengan berbagai media dalam bentuk tugas-tugas dan evaluasinya adalah sejauh anak menyelesaikan tugas itu. 

Ayah bunda, saat ini, bukan hal baru untuk orangtua millennial seperti kita menganalisis potensi dan bakan anak-anak kita. Jangan sampai ada penyesalan dikemudian hari, seperti salah jurusan kuliah. Sayang sekali kan..

Ada beberapa jalur untuk anak menemukan passion dalam hidupnya, apa passion ayah bunda? Apakah sama dengan passion saat muda dulu? Apakah orangtua kita, ngeh dengan minat dan bakat kita sedari kecil? Sayangnya kita baru menyadari di umur yang sudah tidak muda lagi. Tidak dapat mengulang apa yang menjadi passion kita untuk  hidup (ini memerlukan manajemen resiko yang ciamik, karena passion dan needs kadang tak berjalan beriringan) . Yang paling enak itu adalah mengerjakan sesuai dengan passion kita. Betul apa betul?

Metakognisi, secara istilah berat ya... Padahal ini adalah Jiwa Pengetahuan.. 

Comments

  1. Masih kurang ngeh sama apa itu metakognisi. Apa semacam kesadaran diri?

    Bicara soal passion, proses menemukan passion itu memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Nggak bisa sekedar suka terhadap suatu aktivitas terus ujug-ujug bilang kalau itu adalah passion.

    Menurut saya, passion itu seperti halnya cinta. Perlu komitmen, bukan cuma cari nyaman.

    Cara paling mudah mengetahui se-passion apa kita terhadap suatu aktivitas adalah ketika menghadapi masalah/kesulitan.

    Itu menurut saya.

    ReplyDelete
  2. Setuju.

    Pengistilahan 'passion' kadang juga jadi tameng kegagalan pilihan hidup. Dalam konteks tulisan saya, pilihan jurusan semisal.

    Saya pikir begitu. Proses kita berpikir, mencerna informasi dan menentukan solusi untuk masalah yang kita hadapi, dalam tulisan yang saya singgung adalah proses pembelajaran anak. Ya bisa dibilang metakognisi, kesadaran diri berpikir.

    Tahu kemana melangkah.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d