Skip to main content

Parenting: Literacy for Kids #4


Ayo siapa di sini moms, yang setiap bulannya, mesti mampir dulu toko buku?

Atau mungkin scrolling IG toko buku online?

Kemudian ngeceng beberapa judul yang ingin dibeli dan masuk ke wishlistnya mommy?

Yupp.. Sama.

Bahkan mom.. Membawa anak ke toko buku, untuk memperkenalkan anak dengan banyak bentuk bacaan, manfaat membaca dan juga kegemaran akan buku or simply bacaan, adalah kiat-kiat menumbuhkan literacy for kids..


Nah, kali ini.. Tinaafandi mengajak mommies untuk memantik keterampilan menulis si kecil, duh.. Susah ya?

Oke.. Sebagai ibu dan juga pendidik PAUD, tinaafandi percaya, anak sebelum masuk SD tidak harus sudah bisa baca, tulis dan hitung. Betul. Secara teori, iya. Namun mom, tidak ada salahnya kita berikan stimulasi lebih untuk kesiapan anak-anak memasuki gerbang sekolah dasar di rumah, seperti review pengenalan simbol angka, huruf dan membaca per suku kata. Kuncinya, mesti fun dan ramah otak anak yaaa moms..

Nah, keterampilan menulis itu, memang salah satu indikator ketercapaian anak memahami materi pelajaran.. Okay.. Ketika tak sengaja menemukan buku "penulisan kreatif untuk anak (kiat dahsyat bagi orang tua dan guru memandu anak menulis)" dari penulis Naning Pranoto, dengan harga 5K aja… ini dia, review singkatnya..

Tips menulis kreatif anak
Bukan karena bakat
Dengan melatih anak menulis, terlebih dahulu yuk lihat penggunaan bahasa.

Di lingkungan anak baik secara internal (rumah), eksternal (lingkungan rumah) dan pendidikan formal (sekolah) seperti apa? Karena ketiganya merupakan jalur komunikasi yang akan mempengaruhi kosakata, keterampilan berkomunikasi, pengenalan lingkungan alam dan masyarakat, mengasah Emotonal Quotient (EQ) atau kepekaan emosi dan juga untuk belajar berinteraksi agar bisa berpikir logis dan kritis. Penting ya moms…. Gimana nih caranya?

Koleksi kosakata yuk!, mulai dari pancaindra anak, ajak anak bertanya jawab mengenai fungsi-fungsinya dan bagian-bagian tubuh, ajak anak menggambar dan menuliskan kata-katanya.

Kedua dilanjutkan mengenal anggota keluarga. Yuk buat pohon keluarga. Kemudian tuliskan nama seluruh anggota keluarga.

Ketiga, ajak anak menuliskan nama-nama sahabat, binatang kesayangan, nama-nama kota. Berikan sentuhan kreasi dengan kertas warna-warni.

Nah… Masih penasaran dengan langkah-langkah berikutnya moms? Nantikan ya moms..

Meanwhile, share yu… Pengalaman bunda mengajarkan anak menulis!

Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk