Skip to main content

3 Tips Ajarkan Ibadah Anak




Moms..  Tak terasa ramadan akan segera meninggalkan kita, hanya dalam hitungan jari, bersiap kembali menunggu ramadan tahun depan, semoga kita masih dipertemukan dengan ramadan. Amin. Ketika usai ramadan bukan berarti kegiatan pembiasaan ibadah anak-anak berhenti begitu saja ya moms..


Naah, tinaafandi ingin membahas sedikit nih, mengenai pembiasaan ibadah anak-anak di rumah. Yuk kita mulai. Mom, gimana sih, menanamkan pembiasaan ibadah pada anak dari sejak dini di rumah? Well, beberapa orang beranggapan “Nanti juga dia tumbuh dengan sendirinya, asalkan kita beri contoh”. Setuju. Ada juga beberapa orang yang  berkata “ibadah itu pembiasaan, anak akan lebih mudah memahami dan mempraktekkan ibadah jika dibiasakan, artinya diberi contoh dan secara dibiasakan dalam kesehariannya” setuju banget.

Well, mommy bisa memilih salah satu posisi di atas, tidak menjadi masalah yang besar. Pertanyaannya, seberapa konsistenkah kita mencontohkan ibadah kepada anak? Apa indikator capaian anak setiap harinya? Moms.. setuju yaaa, bukan hanya tinaafandi saja nih, yang susahnya minta ampun untuk konsisten memberikan contoh. Apalagi menanamkan pembiasaan ibadah setiap hari.

Sedikit cerita, tinaafandi adalah seorang working mom, sehari-hari, tinaafandi menghabiskan waktu dari jam 7 pagi hingga 3 sore berada di kantor. Lantas kapan, waktunya mencontohkan ibadah (shalat wajib) kepada anak. Bayangkan mom, waktu yang terbuang di perjalanan pergi- pulang dan juga pekerjaan rumah yang mesti dilakukan sebelum dan setelah pulang kantor.

Tinaafandi setuju dengan pilihan yang kedua, ibadah itu mesti dicontohkan dan dipraktekkan setiap hari sebagai pembiasaan. Mengapa?

Anak-anak tidak bisa menunggu sampai tinaafandi memiliki waktu luang mengajarkan ibadah kepada mereka. Maka dari itu, miliki partner hidup, support system dan mitra sinergi pendidikan agama seperti  TPA, Sekolah yang memiliki program keagamaan yang lengkap dan pembiasaan-pembiasaan ibadah. Penting banget..

Apa nih yang bisa mommy lakukan di rumah sebagai katalis anak-anak beribadah? Berikut tips and trik tinaafandi untuk pembiasaan ibadah anak-anak di rumah.. happy reading!

1.       Miliki Mushala keluarga

Duuh, rumah saya sempit, anak-anak dan saya biasanya shalat di kamarnya masing-masing. Ga punya tempat khusus untuk shalat berjamaah. Well  it happens to tinaafandi too..

Kita bisa siasati nih mom, dengan memberikan setting rumah untuk beribadah, sebagai contoh,  tempatkan dekorasi keislaman di dinding arah kiblat yang ada di ruang keluarga.

Usahakan di ruang keluarga itu, mommy memiliki ruang agak luas untuk keluarga shalat berjamaah, dan melalukan pembiasaan hafalan surat pendek, baca tulis alquran dan pembacaaan kisah-kisah nabi dan akhlak baik. Mengapa setting rumah ini menjadi penting? Ya, untuk meningkatkan ibadah kita baik secara kuantitas maupun kualitas.. 😊

Ini dia beberapa referensi mushala di rumah: mushala

sumber : www.hipwee.com


2.       Miliki Aturan yang jelas dalam melaksanakan ibadah di rumah

Moms, ketika waktu shalat datang dengan berkumandadngnya adzan di masjid terdekat, maka manfaatkanlah untuk ground rules yang pertama, bahwa hentikan kegiatan anak dan orangtua saat adzan berkumandang, ajari anak menyimak, menjawab adzan dan berdo’a setelah adzan. Kemudian, ajak anak mengambil air wudhu dan bersiap shalat.

Well, anak pasti bertanya, kenapa sih kita mesti shalat, bosen ah, nanti aja atau aku mau shalat sendiri. Yuk, mulai berikan pengertian melalui komunikasi positif dalam menumbuhkan spiritualitas anak. Ajak anak berdiskusi dan kenalkan dengan sang maha, yang telah menciptakannya dan ajari anak cara bersyukur akan rezeki dan pemberian-Nya berupa tubuh yang sehat. Maka, shalat adalah bukti kita bersyukur. 😊

sumber: www.familiakreativa.blogspot.com


3.       Hujan gambar, stiker dan spidol ajaib

Sisi kreativitas dan imajinasi adalah kunci penting moms.. mengapa? Karena segala sesuatu yang dibalut dengan keindahan dan fleksibilitas berpikir melahirkan pemikir-pemikir kritis yang kreatif.

Betul, secara sederhana, kita mesti masuk ke dunia anak jika kita ingin menanamkan islamic values pada kesehariannya. Seperti contoh, tinaafandi senang dengan banyaknya media pendidikan keluarga yang dapat diunduh secara gratis nih mom.. boleh loh, difollow ... dan juga diunduh beberapa media yang dapat moms gunakan dalam pengenalan ibadah. Seperti apa sajakah media-media tersebut? Cek di familliakreativa

Miliki beberapa  pembiasaan di rumah yang praktis dan bisa dilakukan bersama seperti..

Pembiasaan shalat wajib
Pembiasaan hafalan surat pendek
Pembiasaan do’a harian
Pembiasaan membacakan kisah nabi
Pembiasaan membacakan cerita karakter baik
Pengenalan Baca dan Tulis Alquran

Waaahh.. itu dia tiga tips and trik pembiasaan ibadah anak di rumah. Moms.. semoga, bisa sedikit membantu mommy  dalam pembentukan keterampilan spiritual anak di rumah.. selamat mencoba!





Comments

Popular posts from this blog

Guru PAUD Zaman Now di masa #dirumahaja

Pandemik covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada dunia pendidikan. Kejadian ditetapkannya Indonesia sebagai salah satu negara terdampak covid-19, meresahkan orangtua murid dan orang yang berada di ruang-ruang publik. Betapa tidak, di hari kedua ditetapkannya pandemik Covid-19, orangtua yang mengantarkan siswa-siswi ke sekolah di pagi hari, pada siang hari sebelum pembelajaran berakhir, sudah berdatangan untuk menjemput anak, karena keresahan akan adanya paparan pada virus covid-19. Saat itu, sebagai bagian dari manajemen sekolah PAUD, penulis memiliki tanggungjawab beserta tim pengelola PAUD untuk mengelola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Apa saja kendala yang timbul pada saat perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh di PAUD? Pertama, kesiapan guru sebagai Porte-Parole (baca: juru bicara) saat penyampaian materi pembelajaran dan juga memastikan bahwa anak dapat berkegiatan di rumah dalam keadaan optimal kepada orangtua yang secara tidak l

Trik Mamah Mengelola Stres saat #dirumahaja part #2

“Saat kau menerima dirimu dan berdamai dengan itu. Kau menari dengan waktu, tanpa ragu yang membelenggu” (Taifun- Barasuara) Sambil nyanyi, sambil mempertanyakan.. The New Normal, apa ya maksudnya? Siap ga siap mesti siap... kadang kita mesti dihadapkan pada hanya dua pilihan, ngikut aturan yang ada, ya atau tidak. Percaya keduanya ada konsekuensi. New normal yang akan segera diberlakukan pemerintah merespon penyebaran covid-19 dan juga jeritan kebutuhan mamak-mamak nyiapin kebutuhan keluarga dan manage keuangan semasa covid, dua bulan lebih yang lalu.. lumayan ya menguras tabungan, dan membuat beberapa rencana, termasuk penyusunan skripsi dan rencana lulus semester ini, agak samar-samar. Acceptance, menerima keadaan dan adapt, neradaptasi dengan new normal adalah posisi tawar termasuk akal saat ini. Well, ini dia titipan beberapa trik yang akan tinaafandi sampaikan dijudu kedua masih dengan trik mengelola stres, baik masih berkerja dirumah aja, atau nantinya dikombinannsikan bekerja d

TIPS MENJAGA PERSAHABATAN DI GROUP WA

Angkat tangan yang punya minimal 10 group WA?  Lebih dari 10? Horror ga sih, ketika isi pesan yang ga kebaca melebihi 200 chat lebih, saat kita buka di pagi hari.. Terlebih saat HP kita matikan untuk dicharge. Betul. Masalah arus informasi melalui group WA ini menjadi, masalah kesehatan juga loh... Baperan, merasa di-bully (mungkin kalau orangnya yang perasa banget).. Dan terlebih.. Kadang informasi yang disampaikan bertele-tele dan tak berguna atau berita bohong (Hoax). Saya ikut beberapa group WA, diantaranya: 1. keluarga/ alumni: group arisan keluarga (udah keluar ternyata malah jadi sumber perpecahan antar keluarga), alumni bahasa Prancis 2005, group alumni SMP (udah keluar, pusing banyak hoaxnya, plus hanya dibuat saat mau reuni aja) 2. Sekolah: group guru umum, group guru khusus, group manajemen, group koordinasi, dan group kelas anakku 3. Pengembangan diri: group komunitas guru, group komunitas menulis, group kuliah angkatan 2015, angkatan 2016, angk